Subari, S.Pd. Kepala SMPN 2 Juwiring Klaten

Resital Gitar pada Acara lepas kenal Kepala lama Padmono Hadi, S.Pd. digantikan Subari, S.Pd. pada SMP Negeri 2 Juwiring Klaten Jateng (3/10/2016).

Satu hal yang tak akan terlupa dengan keluarga besar SMP Negeri 3 Bayat, Klaten, meskipun sudah pindah tugas sebagai Kepala SMPN 2 Juwiring, SMPN 3 Bayat atau Estib tetap di hati. Banyak kenangan dan masa-masa indah saat mengabdi di SMPN 3 Bayat yang ada di sekitar Desa Wiro, Kecamatan Bayat ini.
Demikian dijelaskan Subari SPd, guru SMPN 3 Bayat yang mendapat amanah Bupati Klaten Hj Sri Hartini SE menjadi Kepala SMPN 2 Juwiring di sela-sela agenda lepas sambut Kepala SMPN 3 Bayat di ruang pertemuan Estib, Sabtu siang (1/10).

“Estib ini kan selalu di hatiku, meskipun sudah tidak bertugas mengabdi di sini, hatiku kan selalu mengenang dan bersama keluarga besar Estib. Saya besar dan bisa seperti ini, karena kita semua, karena kerjasama kita dan dukungan semua guru, karyawan dan siswa Estib. Saya doakan, Estib semakin maju dan jaya,” ujar Subari.
 

Siswa-siswi SMP Negeri 3 Bayat, Klaten, Jawa-Tengah 100% bisa main gitar. Kegiatan ini sebagai implementasi Kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan dengan maksimal. Siswa diajarkan baik teori maupun praktek, sehingga siswa mudah memahami dan mampu memainkan gitar dengan baik. Guru pembinanya Asim Sulistyo. S.Pd.

Aspek kognitif, afektif serta psikomotorik sangat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran seni musik di Estib-SMPN 3 Bayat, Klaten. Estib mempunyai alat musik yang cukup lengkap, sehingga sangat menunjang pembelajaran seni musik. Salain itu pastinya didukung semua pihak serta guru pembimbing yang berkualitas.

Ketika sekolah ada tamu, cukup praktis sebagai pertunjukan yang mempesona penonton, karena untuk ukuran siswa SMP khususnya perempuan, sangat langka yang bisa memainkan gitar dengan baik. Tetapi bagi siswa SMPN 3 Bayat tidaklah aneh kalau anak perempuan mahir memainkan gitar, karena semua siswa bisa memainkan gitar dengan baik.

SMP Negeri 3 Bayat Klaten ada lebih dari 11 Group Band yang merupakan terbanyak dan terunik di Indonesia. Karena sekolah ini belum mempunyai alat musik band dan sekolah berada di pedesaan jauh dari kota. Bila latihan band harus sewa studio punya warga yang jaraknya lebih dari 4 km dari sekolahan.

Walaupun belum mempunyai gedung musik, siswa tetap semangat dalam belajarnya. Hal ini bisa dilihat pada video berikut. Berulang kali sekolah mendapat bantuan gedung, tetapi alokasinya bukan untuk gedung musik, mungkin karena mata pelajaran seni musik dianggap tidak penting.

(Estib Post-Jurnalis SMPN 3 Bayat, Klaten)