Sampah Estib-Lagu Sosial-SMPN 3 Bayat, Klaten

SAMPAH ESTIB

Cipt. Asim Sulistyo

Intro : Dm – Bes - C – A...X2

Dm                 Bes

Terlalu jauh aku melangkah

       C                       A

Tanpa arah dan tujuan

  Dm                  Bes

Setiap malam aku impikan

       C                        A

Sgala indahku rasakan

Intro : Dm – Bes - C – A

Dm                   Bes

Gelap mataku sesak dadaku

         C

Ku lihat cintaku

          F            Gm                               A

Disudut kelas, berdua dengan kekasihnya

Reff...

            Dm                            Bes

Kau tinggalkan cintaku, aku sendiri lagi

         C                                  A

Dia teman kelasku, merebut kekasihku

          Dm                        Bes

Aku slalu berharap, dia kembali lagi

          C                                 A

Cintaku yang pertama, ku bawa sampai mati

Intro : Dm – Bes - C – A...X2

Dm                   A    Dm

Cinta pertama di Estib

 Lagu ini diciptakan karena rasa keprihatinan yang sangat mendalam yang disebabkan oleh sampah yang berserakan dimana-mana di setiap sudut sekolah. Sudah ada beberapa orang yang peduli tetapi belum ada tindakan nyata. Sampah bukan hanya sisa bungkus makanan siswa-siswi Estib, tetapi juga sampah yang dihasilkan dari beberapa sudut kantor dan yang paling memprihatinkan tempat cucian bagian kantin sekolah. Lebih banyak yang tidak peduli dengan kebersihan, akibatnya sampah dipakai sarang binatang yang tidak kita inginkan. Disetiap sudut ada sampah, disetiap tempat tercium bau yang tidak sedap. Paparan diatas merupakan latar belakang judul lagu “Sampah Estib” dalam arti yang sebenarnya. Sementara pesan yang kedua dalam lagu tersebut masalah hubungan antara siswa dan siswi Estib. Tak ada satupun orang tua dan guru merestui anak belajar sambil pacaran. Sepertinya anak merasa minder kalau tidak punya pacar, akibat dari suatu pergaulan yang kurang baik, prestasi siswa bisa tiba-tiba menurun gara-gara malas belajar karena hanya memikirkan pacar. Setiap malam pacaran dengan menggunkan HP. Bahkan sering terjadi perkelaian sesama teman karena rebutan pacar. Perbuatan ini sering dikatakan sebagai “Sampah Masyarakat” Perlu perhatian semua pihak baik orang tua, guru dan masyarakat. Pelajar merupakan tulang punggung bangsa, pendidikan karakter harus kuat agar tidak tercipta generasi yang alay. (Estib Post-Jurnalis SMPN 3 Bayat, Klaten)